Social Items

Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa

Solar Roads - Saat ini menurut data yang dimiliki BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2014 Kota Pontianak memiliki jumlah penduduk 598.097 orang, dan penggunaan listrik sebesar 202.954 Gwh pada tahun 2015.

Jumlah penggunaan listrik ini merupakan angka yang terbilang cukup besar. Dan hal ini akan menjadi masalah yang serius kedepannya, mengingat setiap tahunnya populasi penduduk terus bertambah. Secara otomatis penggunaan listrik juga akan terus meningkat.

Yang menjadi masalah utamanya adalah sampai kapan Pemerintah mampu terus menerus mengeluarkan uang triliyunan rupiah setiap tahunnya untuk membeli bahan bakar guna menghidupkan listrik tenaga diesel, sementara itu bahan bakar fosil akan terus menipis. 

Tentunya ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) kita bersama, kita tidak bisa lepas tangan begitu saja, karena kita juga merupakan bagian dari Kota Tercinta ini.

Disisi lain pemerintah saat ini tengah berbenah disetiap bidang, salah satunya yaitu memperbaiki setiap ruas jalan di Kota Pontianak. 

Menurut PontianakPost, Pemerintah Kota Pontianak menganggarkan Rp165 milyar pada APBD, demi pembangunan dan peningkatan sejumlah ruas jalan di Kota Pontianak. 

Anggaran yang cukup besar untuk proyek tahunan. Karena hampir setiap tahun pemerintah Kota Pontianak mengucurkan dana Milyaran hanya untuk jalan saja belum yang lain-lain. 

Sedangkan jalan tersebut nantinya tidak memberikan manfaat yang sangat penting, bahkan akan menyusahkan pemerintah karena setiap tahunnya harus menyisihkan dana untuk perawatan dan perbaikan. 

Seperti yang kita ketahui bahwa jalan aspal tidak tahan terhadap air, sedangkan di Kota Pontianak sendiri ketika turun hujan yang sangat lebat maka akan banjir dibeberapa ruas jalan, misalnya disepanjang jalan Letjen Suprapto. 

Yang menjadi pertanyaan besarnya adalah sampai kapan pemerintah mampu mengeluarkan dana yang besar secara terus menerus hanya untuk perbaikan jalan saja? 

Kita butuh sebuah solusi atau alternatif lain yang dapat mengeluarkan kita dari masalah ini. 

Diharapkan solusi ini nantinya dapat memberikan manfaat dua sisi, di sisi Pemerintah tidak membebani anggaran tahunan, disisi lain rakyat tidak dibebani dengan tagihan listrik dan juga pajak yang besar. 

Kita harus memikirkan bagaimana caranya agar pemerintah dapat menekan anggaran menjadi sekecil mungkin bahkan tidak ada, sedang rakyat tidak dikurangi sedikitpun segala kebutuhannya, misalnya pasokan listrik dan jalan tetap mulus. 

Nah, berdasarkan permasalahan diatas penulis mencoba menawarkan sebuah solusi yang brilian. Solusi ini berupa energi terbarukan yang tidak terbatas sumbernya. 

Mengingat kota pontianak merupakan kota khatulistiwa dengan suhu yang dapat mencapai 45 derajat celcius ketika hari sangat cerah. 

Kenapa tidak kita manfaatkan hal ini? 

Indonesia secara umum pemanfaatan enegi terbarukan sangat sedikit, seperti pemanfaatan gas alam, aliran air, kincir angin, dan tenaga surya. Secara khusunya Kota Pontianak sendiri sama sekali tidak ada menggunakan energi terbarukan yang dimanfaatkan. 

Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa
Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa  
Solusi energi terbarukan yang penulis tawarkan ini bernama Solar Roads. 

Solar roads merupakan Solusi yang sudah sangat tepat mengingat kota pontianak merupakan kota yang dilalui garis khatulistiwa. Dimana suhu panasnya dapat mencapai 45 derajat celcius. 

Tujuan utama Solar roads adalah untuk menghasilkan energi terbarukan yang ramah lingkungan yaitu dengan memanfaatkan matahari yang kemudian diterapkan pada jalan raya dan permukaan lainnya. Seperti tempat parkir, trotoar, jalur sepeda, taman bermain, jalan taman, kolam renang, halaman dan sejenisnya. 

Seiring dengan kemanjuan jaman saat ini, hampir seluruh sendi kehidupan kita tidak pernah terlepas dari yang namanya aliran listrik. mulai barang yang sederhana hingga yang kompleks sekalipun. 

Ada dua tujuan yang tercapai apabila solar roads ini dapat diterapkan, yaitu terbentuknya infrastruktur modern sekaligus menciptakan energi terbarukan yang diperlukan secara efektif untuk mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil. 

Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa
Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa  
Solar roads ini berbentuk hexagonal dan memiliki tekstur serta terbuat dari kaca yang memiliki Kekerasan layaknya berlian dan lebih keras jika dibandingkan aspal, beton, tembaga, dsb. Sehingga dapat menahan beban seberat 113.398 kg atau 133 ton. Selain itu kaca dari solar roads memiliki Berat sebesar 45.36 kg dan juga tahan terhadap peluru dan juga ledakan (Bom).

Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa
Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa  
Kaca solar roads juga sudah teruji tes traksi, tes beban, dan tes resistensi di laboratorium teknik sipil Universitas di seluruh negeri. 

Kaca solar roads sengaja dibuat bertekstur, hal ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kecelakan saat turun hujan. 

Ada dua tekstur yang ditawarkan, yang pertama untuk digunakan pada jalan utama, yaitu mampu menahan laju kendaran 128,748 Kilometer perjam pada permukaan yang basah. Kedua, tekstur yang digunakan untuk jalan dalam gang yang mampu menahan laju kendaraan 64,3738 Kilometer perjam. 

Selain itu, solar roads ini dapat bertahan minimal 20 tahun, serta 30 tahun batasan perbaikan panel sirkuit. Dan perlu digaris bawahi bahwa solar roads ini jika terjadi bencana tidak akan memadamkan listrik, hanya akan merusak panelnya saja. 

Hal ini tentunya dapat mengurangi keluhan masyarakat saat ini akan keadaan listrik yang sering padam, bahkan meski tidak sedang terjadi bencana. 

Selain itu, ketika panel solar roads tertutupi kotoran tidak akan menjadi masalah karena hanya berkurang 9% daya penyerapan tenaga matahari jika dibandingkan panel yang bersih. 

Setiap panel dari solar roads dalam sehari selama 4 jam dapat menghasilkan 230 watt. Jika dikalikan dalam setahun (4 jam x 1 tahun (365 hari) = 1460 jam. Kemudian daya yang dihasilkan 1460 jam x 230 whatt = 335.800 watt = 335,8 KwH. Ini hanya sebuah panel saja. Bayangkan jika ada 1.000.000 panel yang terpasang, meliputi jalan raya, tempat parkir, jalan taman, trotoar, atap rumah, dll, berarti ada 335.800 GwH yang dimiliki Kota Pontianak. 

Selain itu, Panel Solar Roads juga sudah tertanam lampu LED yang berguna untuk menggantikan cat pada jalan aspal. Ada banyak varian warna, yaitu putih, kuning, merah, hijau, dan biru. Dimana, warna tersebut berfungsi untuk membedakan trek kendaraan roda empat, kendaraan mesin roda dua, dan juga jalur sepeda. 

Berdasarkan penjelasan diatas, berikut adalah keuntungan pemasangan energi terbarukan solar roads : 
  1. Menghasilkan energi yang tidak akan ada habisnya 
  2. Tidak ada efek rumah kaca 
  3. Terbentuknya infrastruktur modern 
  4. Tidak akan ada perubahan iklim akibat pembakaran bahan bakar 
  5. Mengurangi pengeluaran negara 
Solar roads merupakan salah satu solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan yang kita hadapi saat ini, terutama dalam pemanfaatan bahan bakar fosil. Solar roads hadir untuk mengurangi segala ketergantungan kita terhadap energi yang ada batasnya. Oleh karena itu, Mari kita wujudkan Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa.


Sumber artikel :

kalbar.antaranews.com/berita/318921/catatan-akhir-tahun--upaya-pln-menekan-konsumsi-bbm 
https://pontianakkota.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/20 
http://borneoclimatechange.org/berita-946-.html suhu 45 derajat 
http://www.pontianakpost.com/rp165-m-untuk-jalan-di-2016-di-kota-pontianak 
http://www.solarroadways.com/

Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa

Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa

Solar Roads - Saat ini menurut data yang dimiliki BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2014 Kota Pontianak memiliki jumlah penduduk 598.097 orang, dan penggunaan listrik sebesar 202.954 Gwh pada tahun 2015.

Jumlah penggunaan listrik ini merupakan angka yang terbilang cukup besar. Dan hal ini akan menjadi masalah yang serius kedepannya, mengingat setiap tahunnya populasi penduduk terus bertambah. Secara otomatis penggunaan listrik juga akan terus meningkat.

Yang menjadi masalah utamanya adalah sampai kapan Pemerintah mampu terus menerus mengeluarkan uang triliyunan rupiah setiap tahunnya untuk membeli bahan bakar guna menghidupkan listrik tenaga diesel, sementara itu bahan bakar fosil akan terus menipis. 

Tentunya ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) kita bersama, kita tidak bisa lepas tangan begitu saja, karena kita juga merupakan bagian dari Kota Tercinta ini.

Disisi lain pemerintah saat ini tengah berbenah disetiap bidang, salah satunya yaitu memperbaiki setiap ruas jalan di Kota Pontianak. 

Menurut PontianakPost, Pemerintah Kota Pontianak menganggarkan Rp165 milyar pada APBD, demi pembangunan dan peningkatan sejumlah ruas jalan di Kota Pontianak. 

Anggaran yang cukup besar untuk proyek tahunan. Karena hampir setiap tahun pemerintah Kota Pontianak mengucurkan dana Milyaran hanya untuk jalan saja belum yang lain-lain. 

Sedangkan jalan tersebut nantinya tidak memberikan manfaat yang sangat penting, bahkan akan menyusahkan pemerintah karena setiap tahunnya harus menyisihkan dana untuk perawatan dan perbaikan. 

Seperti yang kita ketahui bahwa jalan aspal tidak tahan terhadap air, sedangkan di Kota Pontianak sendiri ketika turun hujan yang sangat lebat maka akan banjir dibeberapa ruas jalan, misalnya disepanjang jalan Letjen Suprapto. 

Yang menjadi pertanyaan besarnya adalah sampai kapan pemerintah mampu mengeluarkan dana yang besar secara terus menerus hanya untuk perbaikan jalan saja? 

Kita butuh sebuah solusi atau alternatif lain yang dapat mengeluarkan kita dari masalah ini. 

Diharapkan solusi ini nantinya dapat memberikan manfaat dua sisi, di sisi Pemerintah tidak membebani anggaran tahunan, disisi lain rakyat tidak dibebani dengan tagihan listrik dan juga pajak yang besar. 

Kita harus memikirkan bagaimana caranya agar pemerintah dapat menekan anggaran menjadi sekecil mungkin bahkan tidak ada, sedang rakyat tidak dikurangi sedikitpun segala kebutuhannya, misalnya pasokan listrik dan jalan tetap mulus. 

Nah, berdasarkan permasalahan diatas penulis mencoba menawarkan sebuah solusi yang brilian. Solusi ini berupa energi terbarukan yang tidak terbatas sumbernya. 

Mengingat kota pontianak merupakan kota khatulistiwa dengan suhu yang dapat mencapai 45 derajat celcius ketika hari sangat cerah. 

Kenapa tidak kita manfaatkan hal ini? 

Indonesia secara umum pemanfaatan enegi terbarukan sangat sedikit, seperti pemanfaatan gas alam, aliran air, kincir angin, dan tenaga surya. Secara khusunya Kota Pontianak sendiri sama sekali tidak ada menggunakan energi terbarukan yang dimanfaatkan. 

Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa
Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa  
Solusi energi terbarukan yang penulis tawarkan ini bernama Solar Roads. 

Solar roads merupakan Solusi yang sudah sangat tepat mengingat kota pontianak merupakan kota yang dilalui garis khatulistiwa. Dimana suhu panasnya dapat mencapai 45 derajat celcius. 

Tujuan utama Solar roads adalah untuk menghasilkan energi terbarukan yang ramah lingkungan yaitu dengan memanfaatkan matahari yang kemudian diterapkan pada jalan raya dan permukaan lainnya. Seperti tempat parkir, trotoar, jalur sepeda, taman bermain, jalan taman, kolam renang, halaman dan sejenisnya. 

Seiring dengan kemanjuan jaman saat ini, hampir seluruh sendi kehidupan kita tidak pernah terlepas dari yang namanya aliran listrik. mulai barang yang sederhana hingga yang kompleks sekalipun. 

Ada dua tujuan yang tercapai apabila solar roads ini dapat diterapkan, yaitu terbentuknya infrastruktur modern sekaligus menciptakan energi terbarukan yang diperlukan secara efektif untuk mengakhiri ketergantungan pada bahan bakar fosil. 

Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa
Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa  
Solar roads ini berbentuk hexagonal dan memiliki tekstur serta terbuat dari kaca yang memiliki Kekerasan layaknya berlian dan lebih keras jika dibandingkan aspal, beton, tembaga, dsb. Sehingga dapat menahan beban seberat 113.398 kg atau 133 ton. Selain itu kaca dari solar roads memiliki Berat sebesar 45.36 kg dan juga tahan terhadap peluru dan juga ledakan (Bom).

Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa
Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa  
Kaca solar roads juga sudah teruji tes traksi, tes beban, dan tes resistensi di laboratorium teknik sipil Universitas di seluruh negeri. 

Kaca solar roads sengaja dibuat bertekstur, hal ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kecelakan saat turun hujan. 

Ada dua tekstur yang ditawarkan, yang pertama untuk digunakan pada jalan utama, yaitu mampu menahan laju kendaran 128,748 Kilometer perjam pada permukaan yang basah. Kedua, tekstur yang digunakan untuk jalan dalam gang yang mampu menahan laju kendaraan 64,3738 Kilometer perjam. 

Selain itu, solar roads ini dapat bertahan minimal 20 tahun, serta 30 tahun batasan perbaikan panel sirkuit. Dan perlu digaris bawahi bahwa solar roads ini jika terjadi bencana tidak akan memadamkan listrik, hanya akan merusak panelnya saja. 

Hal ini tentunya dapat mengurangi keluhan masyarakat saat ini akan keadaan listrik yang sering padam, bahkan meski tidak sedang terjadi bencana. 

Selain itu, ketika panel solar roads tertutupi kotoran tidak akan menjadi masalah karena hanya berkurang 9% daya penyerapan tenaga matahari jika dibandingkan panel yang bersih. 

Setiap panel dari solar roads dalam sehari selama 4 jam dapat menghasilkan 230 watt. Jika dikalikan dalam setahun (4 jam x 1 tahun (365 hari) = 1460 jam. Kemudian daya yang dihasilkan 1460 jam x 230 whatt = 335.800 watt = 335,8 KwH. Ini hanya sebuah panel saja. Bayangkan jika ada 1.000.000 panel yang terpasang, meliputi jalan raya, tempat parkir, jalan taman, trotoar, atap rumah, dll, berarti ada 335.800 GwH yang dimiliki Kota Pontianak. 

Selain itu, Panel Solar Roads juga sudah tertanam lampu LED yang berguna untuk menggantikan cat pada jalan aspal. Ada banyak varian warna, yaitu putih, kuning, merah, hijau, dan biru. Dimana, warna tersebut berfungsi untuk membedakan trek kendaraan roda empat, kendaraan mesin roda dua, dan juga jalur sepeda. 

Berdasarkan penjelasan diatas, berikut adalah keuntungan pemasangan energi terbarukan solar roads : 
  1. Menghasilkan energi yang tidak akan ada habisnya 
  2. Tidak ada efek rumah kaca 
  3. Terbentuknya infrastruktur modern 
  4. Tidak akan ada perubahan iklim akibat pembakaran bahan bakar 
  5. Mengurangi pengeluaran negara 
Solar roads merupakan salah satu solusi terbaik untuk mengatasi permasalahan yang kita hadapi saat ini, terutama dalam pemanfaatan bahan bakar fosil. Solar roads hadir untuk mengurangi segala ketergantungan kita terhadap energi yang ada batasnya. Oleh karena itu, Mari kita wujudkan Solar Roads, Teknologi Terbarukan Untuk Masa Depan Bumi Khatulistiwa.


Sumber artikel :

kalbar.antaranews.com/berita/318921/catatan-akhir-tahun--upaya-pln-menekan-konsumsi-bbm 
https://pontianakkota.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/20 
http://borneoclimatechange.org/berita-946-.html suhu 45 derajat 
http://www.pontianakpost.com/rp165-m-untuk-jalan-di-2016-di-kota-pontianak 
http://www.solarroadways.com/

1 komentar: