Social Items

Lost in Bumi Galaherang. Kalimantan Barat memiliki banyak destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi, mulai dari wisata bahari hingga wisata alam, salah satu tempat wisata yang ada Kabupaten Mempawah ini mungkin bisa jadi tempat yang seru mengisi akhir pekan anda. Jika berbicara soal tempat rekreasi unik di Kalimantan Barat, maka tempat berlibur bernuansa sejarah tidak akan lepas darinya. 

Berdasarkan cerita para ahli sejarawan yang mengisahkan bahwa dahulunya Borneo adalah sebuah pulau yang terdiri dari banyak Kerajaan dengan 2 jenis corak, yaitu melayu dan dayak. Bahkan, disetiap kabupaten di Kalimantan Barat memiliki kisah tersendiri terkait Kerajaan ataupun Keraton, tidak terkecuali Kabupaten Mempawah. 
Lost in Bumi Galaherang : Keraton Amantubillah
Dokumentasi Pribadi
Daerah yang memiliki julukan Bumi Galaherang ini memiliki sebuah Keraton yang cukup terkenal dimasanya. Kerajaan yang memiliki corak melayu dan sangat kental dengan nuansa islaminya ini bernama Keraton Amantubillah yang memiliki arti "Aku Beriman Kepada Allah". Keraton ini terletak di Mempawah Hilir, sekitar 15 menit dari Terminal Kabupaten Mempawah. 

Keraton yang didominasi warna hijau tosca ini semakin terkenal dikancah internasional pada saat naik tahtanya Opu Daeng Manambon untuk menggantikan Sultan Senggauk. Orang-orang dari berbagai penjuru mulai mendatangi Keraton Amantubillah untuk berdagang ataupun untuk melakukan kontrak politik. 

Pada tahun 1808 M, Keraton Amantubillah sempat terbakar hebat yaitu pada masa pemerintahan Gusti Ibrahim (Sultan ke-9 Mempawah). Namun, dibangun kembali dan rampung pada tanggal 2 November 1922 saat pemerintahan sultan ke-11 Mempawah yaitu Gusti Muhammad Taufik Accamaddin. 

Keraton yang memiliki tulisan "Mempawah Harus Maju, Malu dengan Adat" pada gerbangnya ini membagi kompleks Keraton menjadi 3 bagian, yaitu bangunan utama yang dijadikan tempat Singgasana Raja beserta Pemaisuri dan juga dijadikan tempat tinggal keluarga Kerajaan (saat ini difungsikan sebagai museum, dan ditempat ini menyimpan berbagai benda peninggalan Keraton Mempawah, seperti Singgasana Raja, busana kebesaran, keris, dan juga foto-foto anggota keluarga Kerajaan). 
Lost in Bumi Galaherang : Keraton Amantubillah
Dokumentasi Pribadi
Bangunan sebelah kanan dijadikan tempat untuk mempersiapkan segala keperluan dan juga digunakan sebagai tempat untuk jamuan makan anggota keluarga Kerajaan (saat ini difungsikan sebagai pendopo Keraton). 

Sedangkan sisi sebelah kiri bangunan Kerajaan berfungsi sebagai aula dan juga tempat mengurus segala hal yang berkaitan dengan administrasi pemerintahan Kerajaan (saat ini difungsikan sebagai tempat tinggal para kerabat anggota Keraton Mempawah). 

Dibelakang istana Amantubillah terdapat sebuah kolam yang dahulunya digunakan sebagai pemandian keluarga Kerajaan, sayangnya kolam ini tidak dapat digunakan kembali karna tertutupnya saluran air yang menghubungkan tempat tersebut ke sungai Mempawah. 

Jika anda berkunjung ke tempat ini jangan khawatir kelaparan karna di dekat Keraton terdapat sebuah kantin yang memiliki ciri khas kearajaan, dan harga yang ditawarkanpun relatif terjangkau. Untuk anda yang muslim, jangan khawatir mau shalat dimana, karna didekat Keraton juga memiliki sebuah masjid peninggalan kesultanan Amantubillah yang diberi nama Masjid Jami'atul Khair, semakin lengkap bukan nuansa islaminya.
Lost in Bumi Galaherang : Keraton Amantubillah
Sumber : http://bujangmasjid.blogspot.co.id
Nah, untuk kalian yang tertarik menelusuri jejak Kerajaan bercorak melayu dan bernuansa kental islaminya di Kalimantan Barat, Keraton Amantubillah mungkin dapat dijadikan salah satu destinasi wisata pilihan untuk memenuhi hasrat penasaran anda.

Lost in Bumi Galaherang : Keraton Amantubillah

Lost in Bumi Galaherang. Kalimantan Barat memiliki banyak destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi, mulai dari wisata bahari hingga wisata alam, salah satu tempat wisata yang ada Kabupaten Mempawah ini mungkin bisa jadi tempat yang seru mengisi akhir pekan anda. Jika berbicara soal tempat rekreasi unik di Kalimantan Barat, maka tempat berlibur bernuansa sejarah tidak akan lepas darinya. 

Berdasarkan cerita para ahli sejarawan yang mengisahkan bahwa dahulunya Borneo adalah sebuah pulau yang terdiri dari banyak Kerajaan dengan 2 jenis corak, yaitu melayu dan dayak. Bahkan, disetiap kabupaten di Kalimantan Barat memiliki kisah tersendiri terkait Kerajaan ataupun Keraton, tidak terkecuali Kabupaten Mempawah. 
Lost in Bumi Galaherang : Keraton Amantubillah
Dokumentasi Pribadi
Daerah yang memiliki julukan Bumi Galaherang ini memiliki sebuah Keraton yang cukup terkenal dimasanya. Kerajaan yang memiliki corak melayu dan sangat kental dengan nuansa islaminya ini bernama Keraton Amantubillah yang memiliki arti "Aku Beriman Kepada Allah". Keraton ini terletak di Mempawah Hilir, sekitar 15 menit dari Terminal Kabupaten Mempawah. 

Keraton yang didominasi warna hijau tosca ini semakin terkenal dikancah internasional pada saat naik tahtanya Opu Daeng Manambon untuk menggantikan Sultan Senggauk. Orang-orang dari berbagai penjuru mulai mendatangi Keraton Amantubillah untuk berdagang ataupun untuk melakukan kontrak politik. 

Pada tahun 1808 M, Keraton Amantubillah sempat terbakar hebat yaitu pada masa pemerintahan Gusti Ibrahim (Sultan ke-9 Mempawah). Namun, dibangun kembali dan rampung pada tanggal 2 November 1922 saat pemerintahan sultan ke-11 Mempawah yaitu Gusti Muhammad Taufik Accamaddin. 

Keraton yang memiliki tulisan "Mempawah Harus Maju, Malu dengan Adat" pada gerbangnya ini membagi kompleks Keraton menjadi 3 bagian, yaitu bangunan utama yang dijadikan tempat Singgasana Raja beserta Pemaisuri dan juga dijadikan tempat tinggal keluarga Kerajaan (saat ini difungsikan sebagai museum, dan ditempat ini menyimpan berbagai benda peninggalan Keraton Mempawah, seperti Singgasana Raja, busana kebesaran, keris, dan juga foto-foto anggota keluarga Kerajaan). 
Lost in Bumi Galaherang : Keraton Amantubillah
Dokumentasi Pribadi
Bangunan sebelah kanan dijadikan tempat untuk mempersiapkan segala keperluan dan juga digunakan sebagai tempat untuk jamuan makan anggota keluarga Kerajaan (saat ini difungsikan sebagai pendopo Keraton). 

Sedangkan sisi sebelah kiri bangunan Kerajaan berfungsi sebagai aula dan juga tempat mengurus segala hal yang berkaitan dengan administrasi pemerintahan Kerajaan (saat ini difungsikan sebagai tempat tinggal para kerabat anggota Keraton Mempawah). 

Dibelakang istana Amantubillah terdapat sebuah kolam yang dahulunya digunakan sebagai pemandian keluarga Kerajaan, sayangnya kolam ini tidak dapat digunakan kembali karna tertutupnya saluran air yang menghubungkan tempat tersebut ke sungai Mempawah. 

Jika anda berkunjung ke tempat ini jangan khawatir kelaparan karna di dekat Keraton terdapat sebuah kantin yang memiliki ciri khas kearajaan, dan harga yang ditawarkanpun relatif terjangkau. Untuk anda yang muslim, jangan khawatir mau shalat dimana, karna didekat Keraton juga memiliki sebuah masjid peninggalan kesultanan Amantubillah yang diberi nama Masjid Jami'atul Khair, semakin lengkap bukan nuansa islaminya.
Lost in Bumi Galaherang : Keraton Amantubillah
Sumber : http://bujangmasjid.blogspot.co.id
Nah, untuk kalian yang tertarik menelusuri jejak Kerajaan bercorak melayu dan bernuansa kental islaminya di Kalimantan Barat, Keraton Amantubillah mungkin dapat dijadikan salah satu destinasi wisata pilihan untuk memenuhi hasrat penasaran anda.

Tidak ada komentar