Social Items

44 Permainan Tradisional yang bisa Dimainkan Bersama Anak

Setiap daerah memiliki permainannya sendiri, biasanya dipengaruhi oleh budaya lokal atau dari luar. Namun, tidak sedikit pula yang membuat permainan sendiri untuk memberikan pendidikan kepada anak, seperti permainan beres beres rumah. Hal ini bagus untuk menumbuhkan rasa tanggungjawab anak terhadap lingkungannya.

44 Permainan Tradisional yang bisa Dimainkan Bersama Anak
44 Permainan Tradisional yang bisa Dimainkan Bersama Anak (freepik)

Meskipun demikian, biasanya ada kesamaan permainan antara daerah satu dengan lainnya, namun berbeda penyebutannya saja.


  1. Yoyo 
  2. Ular naga 
  3. Ting-tongan 
  4. Sluku-sluku bathok 
  5. Sepak tekong 
  6. Sepak sawut 
  7. Rangka alu 
  8. Pletokan 
  9. Petak umpet 
  10. Patil lele / patok lele 
  11. Pambalan / gasing 
  12. Kerupukan 
  13. Kepiting Cina 
  14. Kejar renang di sungai 
  15. Bola Kasti 
  16. Jamuran 
  17. Icik-icik kambah lemah 
  18. Gobak sodor 
  19. Gatrik 
  20. Engklek 
  21. Enggrang / engkrang 
  22. Domikado 
  23. Dam-daman 
  24. Cublek-cublek suweng 
  25. Congklak 
  26. Cici putri 
  27. Candak ndhodhok/tepak jongkok 
  28. Cak gambar 
  29. Bola bekel 
  30. Boi-boian 
  31. Benteng 
  32. Balap mobil kulit jeruk 
  33. Balap karung 
  34. Bakiak raksasa 
  35. Asin 
  36. Nglarak 
  37. Mobil – mobilan dari kayu lempung 
  38. Mercon Bumbung (petasan bambu) 
  39. Lompat tali / karet 
  40. Lenggang rotan 
  41. Kucing jongkok 
  42. Klingsian 
  43. Klereng / Gundu 
  44. Ketapel

Selain permainan diatas, masih banyak jenis – jenis permainan yang lainnya, yang belum terekpos atau yang belum dicatatkan.

Bermain adalah Hak Anak


Bermain sangat penting untuk menjaga pertumbuhan anak, terlebih lagi dunia anak adalah bermain. Oleh karenanya, jika ingin mengajarkan atau menyampaikan sesuatu ke anak, maka lebih mudah diserap / pahami oleh anak melalui bermain.

Bermain merupakan dunia kerja anak usia sebelum masuk dunia pendidikan / sekolah dan menjadi hak setiap anak untuk bermain.

Perlu diketahui, bahwa melalui bermain, anak bisa memetik berbagai manfaat, terutama bagi perkembangan aspek fisik - motorik, kecerdasan dan sosial emosional. Ketiga spek ini saling menunjang satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.

Ini juga menjadi alasan kenapa anak – anak suka bermain, karena bermain adalah aktivitas yang sangat menyenangkan dan merupakan kebutuhan yang sudah melekat (inherent) ada dalam diri setiap anak.

Dengan bermain anak dapat belajar berbagai keterampilan dengan senang hati, tanpa merasa terpaksa atau dipaksa untuk mempelajari atau memahaminya. Para orang tua jangan lupa, bahwa bermain merupakan jembatan bagi anak dari awalnya belajar secara informal menjadi formal.

Bermain mempunyai banyak manfaat dalam mengembangkan keterampilan anak, sehingga anak lebih siap untuk menghadapi lingkungannya dan lebih siap dalam mengikuti pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

Manfaat Bermain Untuk Anak


Menurut penelitian para ilmuan, bermain mempunyai banyak manfaat yang besar untuk perkembangan anak, diantaranya sebagai berikut :

Manfaat Bermain untuk Perkembangan Aspek Fisik


Saat bermain anak mendapatkan banyak kesempatan untuk melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan – gerakan tubuh, yang secara tidak langsung membuat tubuh anak menjadi sehat.

Dengan banyaknya anggota tubuh yang digerakkan membuat anak dapat menyalurkan tenaga atau energi yang berlebihan sehingga anak tidak mudah merasa gelisah.

Manfaat Bermain untuk Perkembangan Aspek Motorik Kasar dan Motorik Halus


Kegiatan bermain dapat mengembangkan aspek motorik kasar, contohnya anak berlari-larian bersama temannya. Sedangkan aspek motorik halus dikembangkan melalui kegiatan bermain menggambar dan mewarnai.

Manfaat Bermain untuk Perkembangan Aspek Sosial


Anak belajar berkomunikasi dengan sesama teman, baik dalam hal mengemukakan isi pikiran dan perasaannya, maupun memahami apa yang diucapkan oleh teman sehingga hubungan dapat terbina dan dapat saling bertukar informasi.

Manfaat Bermain untuk Perkembangan Aspek Emosi atau Kepribadian


Bermain dapat melepaskan ketegangan yang dialami anak dalam hidupnya sehari-hari. Selain itu, ketika anak bermain bersama teman maka akan mempunyai penilaian terhadap dirinya sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri, rasa percaya diri, dan harga diri karena ia merasa mempunyai kompetensi tertentu.

Manfaat Bermain untuk Perkembangan Aspek Kognitif


Pada usia dini anak diharapkan dapat menguasai berbagai konsep seperti warna, ukuran, bentuk, arah, besaran, sebagai landasan untuk belajar menulis, bahasa, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial. Untuk memahami konsep-konsep ini lebih mudah diperoleh apabila dilakukan melalui kegiatan bermain.

Manfaat Bermain untuk Mengasah Ketajaman Pengindraan


Pengindraan menyangkut penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan. Melalui kegiatan bermain maka kelima aspek pengindraan dapat diasah agar anak menjadi lebih tanggap atau peka, terhadap hal-hal yang berlangsung di lingkungan sekitarnya.

Bagaimana, teman – teman biasa memainkan permainan yang mana? Tulis dikolom komentar ya..

Nah, itu dia artikel tentang 44 Permainan Tradisional yang bisa Dimainkan Bersama Anak. Semoga bermanfaat.

√44 Permainan Tradisional yang bisa Dimainkan Bersama Anak

44 Permainan Tradisional yang bisa Dimainkan Bersama Anak

Setiap daerah memiliki permainannya sendiri, biasanya dipengaruhi oleh budaya lokal atau dari luar. Namun, tidak sedikit pula yang membuat permainan sendiri untuk memberikan pendidikan kepada anak, seperti permainan beres beres rumah. Hal ini bagus untuk menumbuhkan rasa tanggungjawab anak terhadap lingkungannya.

44 Permainan Tradisional yang bisa Dimainkan Bersama Anak
44 Permainan Tradisional yang bisa Dimainkan Bersama Anak (freepik)

Meskipun demikian, biasanya ada kesamaan permainan antara daerah satu dengan lainnya, namun berbeda penyebutannya saja.


  1. Yoyo 
  2. Ular naga 
  3. Ting-tongan 
  4. Sluku-sluku bathok 
  5. Sepak tekong 
  6. Sepak sawut 
  7. Rangka alu 
  8. Pletokan 
  9. Petak umpet 
  10. Patil lele / patok lele 
  11. Pambalan / gasing 
  12. Kerupukan 
  13. Kepiting Cina 
  14. Kejar renang di sungai 
  15. Bola Kasti 
  16. Jamuran 
  17. Icik-icik kambah lemah 
  18. Gobak sodor 
  19. Gatrik 
  20. Engklek 
  21. Enggrang / engkrang 
  22. Domikado 
  23. Dam-daman 
  24. Cublek-cublek suweng 
  25. Congklak 
  26. Cici putri 
  27. Candak ndhodhok/tepak jongkok 
  28. Cak gambar 
  29. Bola bekel 
  30. Boi-boian 
  31. Benteng 
  32. Balap mobil kulit jeruk 
  33. Balap karung 
  34. Bakiak raksasa 
  35. Asin 
  36. Nglarak 
  37. Mobil – mobilan dari kayu lempung 
  38. Mercon Bumbung (petasan bambu) 
  39. Lompat tali / karet 
  40. Lenggang rotan 
  41. Kucing jongkok 
  42. Klingsian 
  43. Klereng / Gundu 
  44. Ketapel

Selain permainan diatas, masih banyak jenis – jenis permainan yang lainnya, yang belum terekpos atau yang belum dicatatkan.

Bermain adalah Hak Anak


Bermain sangat penting untuk menjaga pertumbuhan anak, terlebih lagi dunia anak adalah bermain. Oleh karenanya, jika ingin mengajarkan atau menyampaikan sesuatu ke anak, maka lebih mudah diserap / pahami oleh anak melalui bermain.

Bermain merupakan dunia kerja anak usia sebelum masuk dunia pendidikan / sekolah dan menjadi hak setiap anak untuk bermain.

Perlu diketahui, bahwa melalui bermain, anak bisa memetik berbagai manfaat, terutama bagi perkembangan aspek fisik - motorik, kecerdasan dan sosial emosional. Ketiga spek ini saling menunjang satu sama lain dan tidak dapat dipisahkan.

Ini juga menjadi alasan kenapa anak – anak suka bermain, karena bermain adalah aktivitas yang sangat menyenangkan dan merupakan kebutuhan yang sudah melekat (inherent) ada dalam diri setiap anak.

Dengan bermain anak dapat belajar berbagai keterampilan dengan senang hati, tanpa merasa terpaksa atau dipaksa untuk mempelajari atau memahaminya. Para orang tua jangan lupa, bahwa bermain merupakan jembatan bagi anak dari awalnya belajar secara informal menjadi formal.

Bermain mempunyai banyak manfaat dalam mengembangkan keterampilan anak, sehingga anak lebih siap untuk menghadapi lingkungannya dan lebih siap dalam mengikuti pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.

Manfaat Bermain Untuk Anak


Menurut penelitian para ilmuan, bermain mempunyai banyak manfaat yang besar untuk perkembangan anak, diantaranya sebagai berikut :

Manfaat Bermain untuk Perkembangan Aspek Fisik


Saat bermain anak mendapatkan banyak kesempatan untuk melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan – gerakan tubuh, yang secara tidak langsung membuat tubuh anak menjadi sehat.

Dengan banyaknya anggota tubuh yang digerakkan membuat anak dapat menyalurkan tenaga atau energi yang berlebihan sehingga anak tidak mudah merasa gelisah.

Manfaat Bermain untuk Perkembangan Aspek Motorik Kasar dan Motorik Halus


Kegiatan bermain dapat mengembangkan aspek motorik kasar, contohnya anak berlari-larian bersama temannya. Sedangkan aspek motorik halus dikembangkan melalui kegiatan bermain menggambar dan mewarnai.

Manfaat Bermain untuk Perkembangan Aspek Sosial


Anak belajar berkomunikasi dengan sesama teman, baik dalam hal mengemukakan isi pikiran dan perasaannya, maupun memahami apa yang diucapkan oleh teman sehingga hubungan dapat terbina dan dapat saling bertukar informasi.

Manfaat Bermain untuk Perkembangan Aspek Emosi atau Kepribadian


Bermain dapat melepaskan ketegangan yang dialami anak dalam hidupnya sehari-hari. Selain itu, ketika anak bermain bersama teman maka akan mempunyai penilaian terhadap dirinya sehingga dapat membantu pembentukan konsep diri, rasa percaya diri, dan harga diri karena ia merasa mempunyai kompetensi tertentu.

Manfaat Bermain untuk Perkembangan Aspek Kognitif


Pada usia dini anak diharapkan dapat menguasai berbagai konsep seperti warna, ukuran, bentuk, arah, besaran, sebagai landasan untuk belajar menulis, bahasa, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial. Untuk memahami konsep-konsep ini lebih mudah diperoleh apabila dilakukan melalui kegiatan bermain.

Manfaat Bermain untuk Mengasah Ketajaman Pengindraan


Pengindraan menyangkut penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan. Melalui kegiatan bermain maka kelima aspek pengindraan dapat diasah agar anak menjadi lebih tanggap atau peka, terhadap hal-hal yang berlangsung di lingkungan sekitarnya.

Bagaimana, teman – teman biasa memainkan permainan yang mana? Tulis dikolom komentar ya..

Nah, itu dia artikel tentang 44 Permainan Tradisional yang bisa Dimainkan Bersama Anak. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar